MERAH PUTIH
Merah putih!
dulu, sebelum kau berkibar di tiang tinggi
dibelai, dipeluk angin merdeka,
engakau hanya lambang harapku,
Meski kau mewakili bangsa tidak berdaya,
tidak bernama di sejarah dunia,
namun kau tersimpan dalam hatiku,
lambang kasihku pada nusaku.
Merah putih!
kini, kulihat kau terkibar di tengah bangsa
lambang kebangsaanku di timur raya,
engkau panji perjuanganku
mengejar kemuliaan bagi bangsaku,
dan demi tuhan pencipta bangsaku,
selama masih bersiut nafas didada,
denyut darahku penyiram medan
ta'kan kembali kau masuk lipatan!
Djawa baroe,
No. 19,944
KITA BERJUANG
Terbangun aku, terloncat duduk,
kulayangkan pandang jauh keliling,
kulihat hari'lah terang, jernihkan falak,
telah lamalah kiranya fajar menyingsing
kuisap udara
legalah dada,
kupijak tanah
tiada guyah,
kedengar bisikan
hatiku rawan:
"kita berperang,
kita berjuang!"
sebagai dendang menyayu kalbu,
bangkitlah hasrat damba nan larang,
ingin kemedan ridla menyerbu:
"beserta saudara turut bejuang!"
Tentara
No.29 19 maret 1949
17 AGUSTUS
Pada malam 1 Agustus
hari ulang tahun kemerdekaan indonesia
seorang muda bermimpi
ia sedang mengerek merah putih keatas,
Tapi benderanya tak mau sampai keujung tiang,
dan bendera setengah tiang tanda berkabung bukan?
sedangkan ia hendak merayakan hari kemerdekaan
lalu dalam mimpi itu
ia menggerek terus bendera itu,
ia menggerek terus merah putih itu,
ia menggerek terus.....
ia menggerek terus.....
sampai ia terbangun dengan rasa frustasi
Bunyi Genta Dari jauh
1980
Tidak ada komentar:
Posting Komentar