welcome

welcome

Selasa, 30 Oktober 2012

Puisi Kemerdekaan

MERAH PUTIH
Merah putih! dulu, sebelum kau berkibar di tiang tinggi dibelai, dipeluk angin merdeka, engakau hanya lambang harapku, Meski kau mewakili bangsa tidak berdaya, tidak bernama di sejarah dunia, namun kau tersimpan dalam hatiku, lambang kasihku pada nusaku. Merah putih! kini, kulihat kau terkibar di tengah bangsa lambang kebangsaanku di timur raya, engkau panji perjuanganku mengejar kemuliaan bagi bangsaku, dan demi tuhan pencipta bangsaku, selama masih bersiut nafas didada, denyut darahku penyiram medan ta'kan kembali kau masuk lipatan!
Djawa baroe,
No. 19,944
KITA BERJUANG
Terbangun aku, terloncat duduk, kulayangkan pandang jauh keliling, kulihat hari'lah terang, jernihkan falak, telah lamalah kiranya fajar menyingsing kuisap udara legalah dada, kupijak tanah tiada guyah, kedengar bisikan hatiku rawan: "kita berperang, kita berjuang!" sebagai dendang menyayu kalbu, bangkitlah hasrat damba nan larang, ingin kemedan ridla menyerbu: "beserta saudara turut bejuang!"
Tentara
No.29 19 maret 1949
17 AGUSTUS
Pada malam 1 Agustus hari ulang tahun kemerdekaan indonesia seorang muda bermimpi ia sedang mengerek merah putih keatas, Tapi benderanya tak mau sampai keujung tiang, dan bendera setengah tiang tanda berkabung bukan? sedangkan ia hendak merayakan hari kemerdekaan lalu dalam mimpi itu ia menggerek terus bendera itu, ia menggerek terus merah putih itu, ia menggerek terus..... ia menggerek terus..... sampai ia terbangun dengan rasa frustasi
Bunyi Genta Dari jauh
1980

Tidak ada komentar:

Posting Komentar